THE BEST SIDE OF PEMERKOSAAN

The best Side of pemerkosaan

The best Side of pemerkosaan

Blog Article

Pembicaraan singkatku dengan ummah Hawa pagi itu terus terngiang-ngiang hingga malam hari. Memang sudah menjadi kebiasaanku untuk tidur malam semenjak tinggal di pondok bersama ibu-ibu ummahat yang lain, apalagi bisa nonton ‘bokep’ Dwell gratis tiap malam semakin membuatku harus meluangkan waktu di malam hari.8964 copyright protection169712PENANAaoHnQNxpHO 維尼

Melihat kontol Abah Mahmud yang mengkilat oleh lendir memek justru membuat Ummah Hawa semakin dahaga dan dengan liarnya ia melahap habis kontol 18cm itu. Kepala Ummah Hawa maju mundur cepat dibarengi dengan lidahnya yang lihai menyapu setiap bagian batang berurat Abah Mahmud. Aku pun tak kuasa menahan syahwatku dan segera duduk di kursi yang sudah kusiapkam sebelumnya. Jarak antara pintu samping dengan mushola hanya sekitar seven meter saja, Cuma karena ruangan mushola jauh lebih terang daripada diluar sehingga posisi dudukku yang kini tengah mengangkang dengan kedua kakiku ku sandarkan di handrest kursi tak begitu tampak.

Aku pun bangkit dan meminum wedhang jahe yang masih tersisa tadi sampai habis. Mbak Wati bahkan menawariku apa mau lagi dan aku mengiyakan saja. Sejenak dia keluar untuk mengambilkan minuman lagi, dan tak lama dia sudah kembali lagi dan cangkirku sudah terisi penuh.

Aku tadi memekik karena pijatan mbak Wati sudah sampai di daerah paha atasku. Disitu dan beberapa daerah lainnya memang aku geli sekali.

Sesampainya di pondok, aku langsung menuju ruang kelas tempat Abah mengajar. Rasa malu ku untuk berjumpa dengan Abah sudah sedikit berkurang. Meski begitu tetap saja aku menghormatinya sebagai seorang yang Alim dan juga Hafidz. Hanya sekitar three menit berjalan kaki saja hingga aku sampai di kelas Abah. Ruangan kelas berukuran cukup luas yang bisa menampung hingga 30an santriwati. Semua santriwati belajar dengan sebuah bangku dan duduk lesehan beralaskan karpet sementara antara Abah dan santriwati dibatasi sebuah kain hijab besar berukuran sama dengan lebar dan tinggi ruangan.

Kugunakan lengan kananku untuk menutupi mataku, seakan malu akan apa yang tengah terjadi pada diriku. Tapi dibalik itu mataku sesekali mengintip melihat apa yang tengah terjadi.

Wanita-wanita yang menurutnya cantik dan sesuai seleranya, akan bernasib sama seperti aku, tak peduli itu masih perawan, ataupun sudah menikah sepertiku. Tak peduli itu wanita berpenampilan seksi ataupun yang berjilbab sepertiku.

Aku pun berlari sekencangnya menuju rest room itu dan segera masuk dan mengunci pintu bathroom. Ukuran rest room yang tak terlalu luas namun cukup nyaman membuatku bisa bermasturbasi sepuasnya.

Bak disambar petir, seluruh badanku langsung mengucur deras keringat dingin. Panik.. itulah yang kurasakan malam itu. Tak kusangka ternyata kegiatan dosaku yang kurasa aman karena gelapnya malam bisa diketahui oleh seorang Nyai.

“Oh kalau begitu silahkan dipilih, mau paket yang mana, semua harga yang tertera disitu nanti dipotong fifty% bu karena kami ngentot masih promo,” dia menyodorkan sebuah buku yang mirip daftar menu.

Desahan dan lenguhanku menikmati fingerplay mas Fahmi kembali menghiasi kamar tidur kami. Apalagi saat kepala kontol mas Fahmi yang kini bertugas menggesek mesra bibir memekku hingga ke itil, ledakan kenikmatan pun melayangkan tinggi diriku.8964 copyright protection169712PENANASy1ecShS30 維尼

Keindahan tubuh kami yang mulus tanpa cela sudah wajib menjadi santapan mata dan tangan kasar Abah Mahmud.8964 copyright protection169712PENANAOISSwYhMce 維尼

Aku pun bersiap berlari setelah membuka pintu bathroom, tapi entah kenapa pandanganku justru tertuju ke rumah Abah Mahmud yang masih menyala terang dari balik pintu samping yang sedikit terbuka. Seingatku tadi tak ada sedikitpun cahaya yang tampak dari rumah beliau saat aku datang ke rest room untuk masturbasi. Rasa penasaranku semakin kuat setelah mendengar sayup-sayup suara erangan dan desahan yang terdengar dari balik pintu itu.8964 copyright protection169712PENANAiH30OccFwX 維尼

Abah kemudian memberikan isyarat untuk aku berganti posisi. Aku paham betul maksudnya dan itu juga yang sudah kunanti sejak tadi. Kuambil posisi jongkok dengan punggungku menghadap Abah Mahmud.

Report this page